Jumat, 14 Desember 2012

# CIPAGANTI SURABAYA, KAPOK DEH NAIK INI

13-12-2012, hari ini saya pulang dari Surabaya menuju ke Bali dengan menggunakan travel.Saya memilih menggunakan travel Cipaganti karena setiap saya menggunakan travel Cipaganti pelayanannya ramah daripada travel yang lain. Hampir semua travel untuk pulang pergi Surabaya - Bali sudah pernah saya coba termasuk travel Grand Bali dan Bali Megah Wisata (BMW) travel yang sudah bangkrut. entah kenapa hari ini saya sangat sangat merasa KECEWA dan KAPOK banget naik travel CIPAGANTI !

Sebelumnya bulan lalu teman saya ina dan saya juga naik travel Cipaganti ini untuk berlibur sebelum wisuda keberangkatan dari Surabaya menuju ke Bali. Saya memesan tempat  duduk no. 2 dan 3 dibelakang supir dekat pintu dan dekat jendela, kami memesan tempat duduk berdampingan. Seperti biasanya saya selalu dijemput sekitar jam 5.30 karena lokasi tempat tinggal saya bagian Timur yang paling jauh dari penumpang yang lain. Seperti biasa sopirnya sangat ramah membantu menggangkat barang dan membukakan pintu masuk tapi saya kaget ketika melihat teman duduk sebelah saya ternyata bukan teman saya ina. Saya lalu bertanya kepada pak supir namun kata pak supir nama ina tidak ada di print out penumpang yang semobil dengan saya mungkin di mobil lain, saya lalu bertanya pada ina apakah ina sudah dijemput atau belum tapi ternyata ina belum dijemput hingga 7.30 malam. Usut punya usut ternyata itu adalah kesalahan operator karena nama Ina ketelisut sehingga namanya tidak ada diprint out penumpang yang semobil dengan saya, Ina sangat sedih berkali-kali mengajukan complain ke kantor Cipaganti Surabaya padahal Ina memesan sudah jauh hari daripada saya dan sudah mendapatkan sms reservasi juga, lalu Ina disarankan untuk menumpang taxi untuk menuju ke lokasi mobil saya karena mobil Cipaganti yang lain memang penuh dengan penumpang dan mobil Cipaganti yang saya ada didalamnya masih ada 1 kuota. Saya sudah bilang kepada supir sebelumnya saya sudah pesan agar saya satu mobil dengan Ina dan sebelum jauh melaju saya sudah meminta pak supir untuk menjemput Ina karena saya yakin Ina satu mobil dengan saya namun pak supir tidak berani karena takutnya nanti dikira penumpang gelap karena tidak ada di printout begitu alasannya. Hal tersebut membuat Ina merasa dirugikan karena saat complain pihak kantor Surabaya seakan tidak peduli tidak mau mengganti uang taxi teman saya Ina padahal itu bukan kesalahan Ina melainkan kesalahan operator Cipaganti. Jadi di mobil Ina supir yang kena imbas marah Ina dan keluarganya yang menelepon. Supir dalam kasus ini tidak dapat disalahkan karena memang ia menjemput sesuai print out, nasib supir ini sungguh malang. Karena kejadian yang menimpa Ina tersebut saya setiap memesan reservasi tiket selalu memastikan apakah saya sudah menerima sms sudah reservasi tiket dan memastikan dengan menelepon lagi pihak kantor Cipaganti agar nama saya ada di print out penumpang.

Saya memesan reservasi tiket pada tanggal 11-12-2012, saya memesan tiket untuk kepulangan saya dari Surabaya menuju ke Bali sangat mepet karena saya ditelpon oleh konsultan di Bali untuk tes kerja dan interview user Siloam Hospital jadi saya buru-buru harus pulang. Saya langsung memesan tiket travel karena jika menggunakan pesawat mendadak seperti ini harga tiket mahal dan uang saya terbatas. Saya langsung memesan tiket Cipaganti,sebelumnya saya biasa survei harga tiket yang paling murah di tiap travel namun entah kenapa saya malas karena saya sudah pernah berkali-kali naik travel ini dan pelayanannya menyenangkan. Karena kepulangan saya yang mendadak saya tidak masalah tidak duduk dibelakang supir saya lalu memesan saya duduk dibelakang paling pojok kalo tidak pojok kanan pojok kiri asal tidak ditengah.  Saya sudah pernah naik travel Cipaganti ini dari harga Rp. 160.000 hingga sekarang harganya menjadi Rp. 170.000 hal tersebut tidak masalah bagi saya karena menurut saya sesuailah harga tiket yang naik karena pelayanan Cipaganti cukup baik ternyata itu salah. Saya heran kenapa saya tidak mendapat sms reservasi setelah menelpon tanggal 11, esokan harinya saya menelpon kantor Cipaganti Surabaya dan menanyakan kenapa saya tidak mendapat sms reservasi ke nomor handphone saya namun kata mbak operator dia sudah mengirimnya, aneh saya tidak mendapatkan sms dari pihak Cipaganti di inbox pesan saya di spam pun tidak ada. Saya juga menanyakan kira -kira saya dijemput jam berapa karena agar saya bisa bersiap-siap, namun kata mbak operator itu tidak bisa ditentukan karena tergantung penumpang.

Hari H keberangkatan tanggal 13-12-2012 pagi-pagi pukul 08.00 WIB saya menelepon kantor Cipaganti untuk menanyakan nanti saya dijemput jam berapa namun mba operator bilang ia tidak bisa memastikan katanya nanti supir akan mensms atau menelpon saya. Saya mewanti-wanti mengingatkan mbak operator agar jangan lupa dicek nama saya harus ada di printout agar saya tidak tertinggal travel. Sore harinya saya jam 5 sudah stand by siap untuk berangkat karena biasanya saya dijemput jam 5.30 an.Ternyata hingga jam 06.30 saya belum dijemput saya merasa khawatir karena saya takut ditinggal seperti nasib teman saya Ina dulu. Saya lalu menelepon kantor Cipaganti Surabaya, mbak operator mengatakan saya diminta menunggu kalau saya merasa lama dijemput saya dipersilahkan untuk menelpon ke no. supirnya. Saya lalu diberikan no. haandphone supir yang nantinya akan menjemput saya. Ini adalah no. nya 0852317479xx . Ternyata itu bukan no. handphone supir Cipaganti yang menjemput saya. Saya kecewa.

Lalu sekitar jam 7.30 an no. handphone ini 0857303998xx menelepon saya, ternyata ini adalah no. pak supir dari travel Cipaganti yang akan menjemput saya, Saya diminta untuk bersiap-siap, tapi kok agak lama ya saya dijemput. Ternyata saya penumpang no. 2 terakhir yang dijemput ya tidak masalah. Tapi saya sangat heran sekali saya ditelepon lagi oleh pak supir Cipaganti ia mengatakan mobilnya tidak bisa masuk ke dalam alamat kosan saya di Surabaya. Katanya jalannya sempit padahal sopir Cipaganti lain maupun supir travel lain selalu masuk ke jalan lamat kosan saya menjemput saya persis di depan rumah dan mengantarkan saya pulang juga persis di depan rumah. Saya lalu mengecek ke jalan di sekitar kos kira-kira apakah ada mobil yang parkir di jalan, ternyata tidak ada hambatan saya heran dengan sopir Cipaganti ini menurut saya dia malas. Dia kembali menelpon saya diminta jalan ke depan gapura depan kosan dia tunggu disana, saya lalu menolaknya karena saya membawa koper yang berat saya lalu bilang bahwa jalan kosan saya cukup besar dan sopir travel lain sudah biasa masuk kedalam dan jalan kosan saya juga tidak buntu ada jalan tembusan untuk keluar. Pak supir ini tetap ngotot tidak mau menjemput saya bahkan mengancam untuk meninggalkan saya jika saya tidak mau jalan kedepan. Saya lalu mengajukan opsi bagaimana saya jalan ke depan gapura tapi tolong bantu saya angkat koper saya karena berat sekali. Sopir ini menolak dan tetap bersikeras untuk meninggalkan saya jika saya tidak segera datang ke depan gapura. Saya sangat kesal untuk pertama kalinya ada seorang supir yang mengancam saya untuk meninggalkan saya pergi. Supir ini sangat mengesalkan saya lalu emosi karena ancaman si supir Cipaganti ini dan langsung menelepon ke kantor Cipaganti. Saya meneleponnya dengan nada marah saya complain ke Customer Servise (CS) Cipaganti, saya heran CS ini sudah tau saya emosi bukannya ditanggapi dengan sabar malah ikut nyolot. Saya semakin heran dengan pegawai Cipaganti ini. Karena diancam tidak dijemput oleh pak supir saya menelpon sambil marah-marah ke CS untuk complain keluhan ini saya masukkan ke media cetak lalu saya tutup. 5 Menit kemudian saya dijemput oleh Cipaganti dengan raut wajah kesal pak supir lalu turun dari mobil dan memarahi saya, supir ini sangat aneh dia tidak malu apa sama teman-teman kosan saya yang menemani saya. Saya sama sekali tidak dibantu untuk mengangkat barang malah teman-teman kosan saya yang membantu saya mengangkat barang. Supir yang mengesalkan ini juga tidak membukakan pintu langsung masuk ke dalam tempatnya dan saya kaget karena tempat duduknya tinggal ditengah tidak sesuai dengan reservasi saya. SAYA KECEWA !!!

Mungkin menurut saya karena pak supir kesal dengan sikap saya pak supir terus saja mengerem mendadak sehingga membuat saya kaget. Ternyata tidak sepertinya supir ini masih baru menurut saya karena dia sering sekali mengerem mendadak. Padahal dulu-dulu saya naik Cipaganti jalannya sangat enak ngeremnya halus gitu gak seperti supir yang menyebalkan ini. SUCK !. Supir juga tidak ramah, ternyata bukan saja saya yang mengalami ibu yang duduk dibelakang saya juga merasa seperti itu. Hal ini dibuktikan pagi-pagi sehabis menyebrang dari Pelabuhan Ketapang ke Pelabuhan Gilimanuk mobil tiba-tiba berhenti, supir yang menyebalkan ini turun tidak ada bilang apa-apa ke penumpang. Saya dan ibu beserta keluarga nya yang merasa sopir ini juga tidak ramah curiga kok lama ya, lalu suami si ibu turun ternyata si sopir makan. Tau gitu bilang kek kayak supir-supir lain biasanya ketika saya naik travel mengatakan silahkan yang mau kebelakang atau mau beli sesuatu. Dasar supir ini memang aneh. Mana hari ini hujan pula. Saya sempat iri melihat mobil travel lain yang disebelah, yaitu Travel Bali Purnama supirnya ramah sekali penumpang dipayungi tidak seperti travel Cipaganti ini apalagi dipayungi diberitahu saja tidak. Kata ibu dibelakang si sopir ini mau enaknya sendiri saja setuju dengan si ibu.

Biasanya saya diantar paling terakhir karena rumah saya terletak di Denpasar Selatan. Paling lambat saya sampai dirumah itu jam 11 tapi ini saya baru sampai dirumah jam 12 siang dan saya bukan penumpang terakhir yang diantar. Wew sangat lelah dan mengejutkan bukan. Kenapa bisa sampai siang banget, pertama karena macet dan kedua si supir tidak begitu hapal jalan di Denpasar. Sering sekali salah masuk jalan.Saya kecewa tak satupun barang saya yang mau diangkat supir masih kesal kali, malah adik saya yang mengangkat koper saya. Sampai dirumah karena masih emosi saya langsung menelepon kantor Cipaganti untuk berbicara dengan supervisor. Ternyata supervisornya lagi keluar, uh sayang sekali saya lalu menyampaikan complain saya ke mas operator yang mengangkat telpon saya semua uneg-uneg saya. Saya harap dia segera menyampaikan ke supervisor dan dapat memperbaiki pelayanan Cipaganti yang menurut saya hari ini payah sekali. Supir yang menyebalkan dan Customer Servis yang aneh. Kepercayaaan saya terhadap CIPAGANTI sudah hilang.SAYA KAPOK NAIK CIPAGANTI.

Saya harap sih dengan kejadian ini CIPAGANTI SURABAYA khususnya dapat memperbaiki pelayanannya ke publik.

Rabu, 12 Desember 2012

Friendship is like Kepompong

When I first learned in Surabaya, I met many friends from other cities in Indonesia. My friend in college that most Muslims and Christians only 2 of the Hindus. Somehow I close with my friend from different religions. I feel them more attention. Since first semester, I close with Dian Ayuningtyas. She is my college friend, I usually call her Dichan. First time I think she is a Chinese people because she has white skin and her eyes bit narrow. But, the fact Dichan is a Javanese descent. My friendship with Dichan is already 4 years, Dichan is my best friend. My friendship with Dichan is not smooth, I never experienced the great bicker until I depressed because I lost of reputation and confidence from my lecturer and my position as lab assistant lifted. But from the conflict my friendship with Dichan is more closer. I do not harbor resentment  because I already know it was a provoked from my other friends and at that moment Dichan attitude is childish. However, because of the problems we become adults and can respond to the problem very well, I am not easily provoked remarks with my other friends to solve my friendship and Dichan now a mature and responsible.
I think my friendship with my best friend Dichan like a Kepompong song.

that is the Kepompong song - Sidentosca
Dulu kita sahabat
Dengan begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu
Kini kita berjalan berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karena ku sayang
Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagi kepompong


This is my photos with Dichan when we first meet until now we keep be a friendship. thank you for your all the assistance given to the family Dichan especially during my college until now, both when I was sick and happy, and the last time we went out together. I hope our friendship has always going on. xoxo :)